HUBUNGAN INTERPERSONAL

Tugas Kesehatan Mental 3

Nama Kelompok:
1. Afina Triadhani (10514401)
2. Atikah Dwi Fauziah (11514790)
3. Elita Chika Larasati (13514505)
4. Fitriasari (14514350)
5. Meisha Jihad Yudhiana (16514556)
6. Nia Kezia Naftalin (17514912)
7. Raniyah Melati (18514925)
8. Riany Trihatmanti M (19514236)
9. Sheila Henggriani (1A514207)
10. Siti Nurhikmah F. (1C514956)
Kelas: 2PA14

Hubungan interpersonal adalah suatu aktivitas komunikasi dimana kita bukan hanya sekedar

menyampaikan pesan. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan isi dari

pesan tersebut, tetapi kita juga memperhatikan hubungan yang sedang terjalin.


A. Model-model Hubungan Interpersonal

Ada 4 macam hubungan interpersonal, berikut penjelasannya:

1. Model Pertukaran Sosial (Social Exchange Model)

Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi

karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan

tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil /

Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang

memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap

baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan

(role demands), memiliki keterampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan.

Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu,

sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara

itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.


3. Model Permainan (Games People Play Model)

Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam

bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu:

1. Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang

diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).

2. Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara

3. Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-

kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain

membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai

contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian

anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang


4. Model Interaksional (Interactsional Model)

Model ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem

memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini

menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.

Tahap-tahap dalam hubungan interpersonal, berikut penjelasannya.

Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan

hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”,

ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya.

Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang

lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri.

Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat

tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.

Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan

memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk

mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan

–  Keakraban (pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang antara komunikan dan komunikator).

–  Kontrol (kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan komunikasi dan

menentukan siapakah yang lebih dominan didalam komunikasi tersebut).

–  Respon yang tepat (feedback atau umpan balik yang akan terima jangan sampai

komunikator salah memberikan informasi sehingga komunikan tidak mampu memberikan

–  Nada emosional yang tepat (keserasian suasana emosi saat komunikasi sedang

Dalam suatu hubungan juga perlu adanya companionate love, passionate love dan intimacy

love. Karena apabila kurang salah satu saja di dalam suatu hubungan atau mungkin hanya

salah satu di antara ketiganya itu di dalam suatu hubungan maka yang akan terjadi adalah

hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan langgeng atau awet, justru sebaliknya setiap

pasangan tidak merasakan kenyamanan dari pasangannya tersebut sehingga yang terjadi

adalah hubungan tersebut bubar dan tidak akan ada lagi harapan untuk membangun hubungan

Sebagai konsekuensi adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar individu menjadi

spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi istimewa buat kita,

sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi sangat dekat dengan kita,

dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri dari persaudaraan, persahabatan, dan

percintaan. LebIh jauh mengenai bentuk-bentuk hubungan intim tersebut daoat dijelaskan

Hubungan intik ini didasarkan pada hubungan darah. Hunungan intim interpersonal dalam

persaudaraan terdapat hubungan inti ssperti dalam keluarga kecil. Pada persaudaraan itu

didlamnya terkandung proximitas dan keakraban.

Persahabatan biasanya terjadi pada dua individu yang didasarkan pada banyak persamaan.

Utamanya persamaan usia. Hubungan dalam persahabatan tidak hanya sekedar teman, lebih

dari itu diantara mereka terjalin interaksi yang sangat tinggi sehingga mempunyai kedekatan

psikologis. Indikasi atau tanda-tanda bila dalam hubungan interpersonal terjadi persahabatan

yaitu : sering bertemu, merasa bebas membuka diri, bebasmenyatakan emosi, dan saling

Persabatan antar pria dan wanita bisa berubah mejadi cinta, jika dua individu itu merasa

sebagai pasangan yang potensial seksual. Dalam suatu persahabatan, dapat melahirkan satu

proses yang namanya jatuh cinta. Hal ini terjadi karena ada dua perbedaan mendasar antara


E.  Intimasi dan Pertumbuhan

Apapun alasan untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah

cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses

menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan

menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita.

Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan

kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.

Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati,

dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat

ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada

didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap

Hal ini dapat disebabkan karena :

1)    kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh.

2)    kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki pernikahan.

3)    kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang

4)    kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup.

5)    kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus .


CINTA DAN PERKAWINAN

Banyak orang yang pikirannya terlalu pendek dalam hal memilih pasangan sehingga gagal

dalam pernikahannya. Prinsipnya adalah jika hanya berpedoman pada hal-hal yang sifatnya

duniawi (kecantikan atau ketampanan dan kekayaan) maka akan sangat sulit dalam menjalani

hari-hari berumah tangga nantinya. Karena semua itu hanya bersifat sementara dan sangat

mudah berubah. Jika jatuh cinta hanya karena melihat dari segi kecantikan atau ketampanan

dan kekayaan, maka cinta tersebut akan sangat mudah berkurang bahkan hilang. Jika

memang cinta pada seseorang maka lahirlah ketampanan atau kecantikan, bukan sebaliknya.

Masalah fisik, banyak yang berkata bahwa wanita cantik hanya pantas untuk laki-laki

tampan, begitu pula sebaliknya. Dan apa yang terjadi ketika teman kita yang mungkin tak

begitu cantik mendapatkan suami yang tampan dan juga kaya, maka kita biasanya akan

protes. Kita merasa bahwa dirinya tak pantas dan kitalah yang lebih pantas. Dalam memilih

pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan keduanya memiliki hak untuk

memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Maka dari itu harus benar-benar

diperhitungkan ketika memilih pasangan yang baik.


B. Hubungan dalam Perkawinan

Saat ini adalah saat Anda dan pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Ini

terjadi di saat bulan madu pernikahan. Anda dan pasangan pada tahap ini selalu melakukan

kegiatan bersama-sama dalam situasi romantis dan penuh cinta.

Di tahap ini pasangan suami istri kerap saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa

pada pasangan, berusaha menang atau lebih benar dari pasangannya. Terkadang salah satu

dari pasangan yang mengalami hal ini berusaha untuk mengalihkan perasaan stres yang

memuncak dengan menjalin hubungan dengan orang lain, mencurahkan perhatian ke

pekerjaan, anak atau hal lain sepanjang sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing.

Menurut Dawn tahapan ini bisa membawa pasangan suami-istri ke situasi yang tak

tertahankan lagi terhadap hubungan dengan pasangannya. Banyak pasangan di tahap ini

memilih berpisah dengan pasangannya.

Pasangan suami istri yang sampai pada tahap ini akan lebih memahami bagaimana posisi dan

diri pasangannya. Pasangan ini juga sibuk menggali informasi tentang bagaimana

kebahagiaan pernikahan itu terjadi. Pasangan yang sampai di tahap ini biasanya senang untuk

meminta kiat-kiat kebahagiaan rumah tangga kepada pasangan lain yang lebih tua atau

mengikuti seminar-seminar dan konsultasi perkawinan.

Suami istri di tahap ini akan mencoba tingkah laku yang berkenan di hati pasangannya. Anda

akan membuktikan untuk menjadi pasangan yang tepat bagi pasangan Anda. Dalam tahap ini

sudah berkembang sebuah pemahaman yang menyeluruh antara Anda dan pasangan dalam

mensikapi perbedaan yang terjadi. Saat itu, Anda dan pasangan akan saling menunjukkan

penghargaan, empati dan ketulusan untuk mengembangkan kehidupan perkawinan yang

“Anda berdua akan kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan,

dan kebersamaan dengan pasangan,” ujar Dawn. Psikoterapis ini menjelaskan pula bahwa

waktu yang dimiliki oleh pasangan suami istri seolah digunakan untuk saling memberikan

perhatian satu sama lain. Suami dan istri semakin menghayati cinta kasih pasangannya

sebagai realitas yang menetap. “Real love sangatlah mungkin untuk Anda dan pasangan jika

Anda berdua memiliki keinginan untuk mewujudkannya. Real love tidak bisa terjadi dengan

sendirinya tanpa adanya usaha Anda berdua,” ingat Dawn.


C. Penyesuaian dan Pertumbuhan dalam Perkawinan

Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini harus dapat

mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam perkawinan tidak diukur

dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang

pasti diwarnai oleh perubahan. Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, sering

tak sederhana. Perubahan yang terjadi dalam perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya

relasi baru sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan antarkeluarga kedua pihak.

Relasi yang diharapkan dalam sebuah perkawinan tentu saja relasi yang erat dan hangat. Tapi

karena adanya perbedaan kebiasaan atau persepsi antara suami-istri, selalu ada hal-hal yang

dapat menimbulkan konflik. Dalam kondisi perkawinan seperti ini, tentu sulit mendapatkan

sebuah keluarga yang harmonis.


D. Perceraian dan Pernikahan Kembali

Pernikahan bukanlah akhir kisah indah bak dongeng cinderella, namun dalam perjalanannya,

pernikahan justru banyak menemui masalah. Menikah Kembali setelah perceraian mungkin

menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk

menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan mereka tidak

yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Mereka biasanya kurang percaya

dalam diri mereka untuk memimpin pernikahan yang berhasil karena kegagalan lama

menghantui mereka dan membuat mereka ragu-ragu untuk mengambil keputusan. Sebagai

manusia, kita memang mempunyai daya tarik atau daya ketertarikan yang tinggi terhadap hal-

hal yang baru. Jadi, semua hal yang telah kita miliki dan nikmati untuk suatu periode tertentu

akan kehilangan daya tariknya. Misalnya, Anda mencintai pria yang sekarang menjadi

pasangan karena kegantengan, kelembutan dan tanggung jawabnya. Lama-kelamaan, semua

itu berubah menjadi sesuatu yang biasa. Itu adalah kodrat manusia. Sesuatu yang baru

cenderung mempunyai daya tarik yang lebih kuat dan kalau sudah terbiasa daya tarik itu akan

mulai menghilang pula. Esensi dalam pernikahan adalah menyatukan dua manusia yang

berbeda latar belakang. Untuk itu kesamaan pandangan dalam kehidupan lebih penting untuk

diusahakan bersama. Jika ingin sukses dalam pernikahan baru, perlu menyadari tentang

beberapa hal tertentu, jangan biarkan kegagalan masa lalu mengecilkan hati, menikah

Kembali setelah perceraian bisa menjadi kan pengalaman, tinggalkan masa lalu dan berharap

untuk masa depan yang lebih baik lagi dari pernikahan sebelumnya.


E. Alternatif selain Pernikahan

Hidup di dalam kesendirian memang tidak mudah untuk dijalani. Namun ini adalah suatu

pilihan yang diambil di kala orang sudah putus asa untuk membina suatu hubungan

perkawinan. Misalnya seorang wanita yang sudah lebih dari satu kali menikah dan gagal.

Akhirnya ia memutuskan untuk tidak bersuami dan mengurus anak – anaknya sendiri. Ia

merasa mampu karena ia pun seorang wanita karir yang memiliki penghasilan yang cukup.

Namun meskipun demikian, seseorang yang menjalani single life pasti mengalami loneliness

atau rasa kesepian. Terlebih ketika ia sudah lanjut usia dan anak – anaknya sudah



sumber

http://www.psychologymania.com/2013/04/teori-hubungan- interpersonal.html

http://pemulihanjiwa.com/teori-teori- hubungan-interpersonal- 2.html

https://winaudina.wordpress.com/2014/06/19/tugas-ke- 3-kesehatan- mental-hubungan-

interpersonal-cinta- dan-pernikahan/

http://www.dudung.net/artikel-bebas/cinta- dan-perkawinan- menurut-plato.html‎

https://putisalla.wordpress.com/2015/06/12/tugas-ke- 3-softskill- kesehatan-mental- hubungan-

interpersonal-cinta- dan-perkawinan/

Komentar

Postingan Populer