TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN 2



A. pengorganisasian Struktur Manajemen

1. pengertian struktur organisasi
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Stoner & Wankell 1986:243)
Struktur organisasi adalah Desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi SDM, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi. Serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Struktur organisasi adalah pola hubungan yang dibangun diantara komponen komponen bagian dari sebuah organisasi yang menggambarkan pola komunikasi, pengendalian, dan wewenang (david Wilson & Robert Rosenfeld 1990 : 215)
Struktur organisasi adalah sistem tugas, hubungan pelaporan dan komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok. (Schamerhorn. J. R. 1996)
2. Fungsi dari Manajemen
1) Perencanaan (planning)
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
- Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
- Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
- Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
- Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu:
- Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
- Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan

2) Pengorganisasian (organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan organisasi.
Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.

3) Pelaksanaan atau penerapan (actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.

4) Pengawasan (controlling)
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna.

3. Manfaat struktur Organisasi Fungsional & Divisional
I. Manfaat struktur Organisasi Fungsional
Ø  Sesuai dengan lingkungan yang stabil
Ø  Menunjang pengembangan keahlian
Ø  memberi kesempatan bagi para spesialis
Ø  memerlukan koordinasi internal minimum
Ø  memerlukan keterampilan antar pribadi
II. Manfaat Struktur Organisasi Divisional
Adapun kelebihan  struktur organisasi divisional antara lain:
Ø  Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
Ø  Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
Ø  Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
Ø  Kesempatan karir lebih terbuka
Ø  Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
Ø  Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis

4. Kerugian organisasi fungsional dan Divisional
I. Kerugian organisasi fungsional
Ø  Pada organisasi besar, respon lebih lambat diterima
Ø  Kurang inovatif ; memiliki perspektif yang sempit
Ø  Menyebabkan terjadinya penyumbatan karena pelaksanaan tugas dilakukan secara sekuensial
Ø  Dapat menimbulkan konflik tentang prioritas produk
Ø  Tidak menunjang berkembangnya menejerial umum
Ø  Mengaburkan tanggung jawab atas tugas keseluruhan
II. kekurangan  struktur organisasi divisional:
Ø   Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
Ø  Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
Ø  Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah



5. Studi Kasus Organisasi ; Saran dari Struktur Organisasi Divisional dan Fungsional



Saran dari sistem Organisasi Divisional
Karena E KTP adalah sebuah proyek massal yang berskala sanagt besar dan bertaraf nasional, seharusnya pelaksanannya bisa dilakukan secara terpisah pisah (per divisional) agar pelaksanaannya dapat berlangsung lancar dan merata. J
Jika dilakukan secara divisional, maka kerjasama dan komunikasi antar divisi harus dipastikan berjalan dengan baik untuk menghindar miscommunication. Sistem juga harus dibangun dengan dengan terorganisir agar tak ada kasus data ganda atau kesalahan manual lainnya.

 B. Actuating dakam Manajemen
1. Pengertian Actuating dalam Manajemen
Actuating (Pelaksanaan) merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama
(Terry. 1993:62).

2. Pentingnya Actuating dalam Manajemen
Untuk melihat tercapai atau tidaknya tujuan tergantung pada bergerak tidaknya seluruh anggota manajemen, mulai dari tingkat atas, tengah, sampai bawah. Pergerakan / actuating yang terarah akan membuat oganisasi beralan efektif karena tujuan, budget standar, metode kerja dan prosedur serta program sudah direncanakan.

3. Prinsip Actuating dalam Manajemen
Prinsip Actuating
Usaha Actuating baik normal dicari dengan jalan memperlakukan pekerja sebagai manusia dengan jalan merangsang pertumbuhan serta perkembangan mereka mengusahakan adanya keinginan untuk malampaui pihak lain. Menghargai pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan mengusahakan adanya unsur keadilan tanpa pilih kasih (fair play)
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
Ø  Prinsip mengarah kepada tujuan
Ø  Prinsip keharmonisai dengan tujuan
Ø  Prinsip kesatuan komando
(Dalimunthe, 2003)
Mencapai Actuating managerial yang efektif
Ada beberapa petunjuk untuk mencapai actuating managerial yang efisien, dalam bidang management, diantaranya:
Ø  Usaha agar orang-orang merasa dirinya penting
Ø  Usahakanlah untuk mengetahui perbedaan-perbedaan individu.
Ø  Usahakan agar saudara menjadi pendengar yang baik.
Ø  Hindarkan timbulnya perdebatan-perdebatan.
Ø  Hormatilah perasaan orang lain.
Ø  Gunakanlah pertanyaan/percakapan untuk mengajak orang-orang bekerja keras.
Ø  Janganlah berusaha untuk mendominir.
Ø  Ingatlah bahwa kebanyakan orang-orang adalah tamak.
Ø  Praktekanlah management partisipatif
Ø  Berikanlah perintah-perintah jelas dan lengkap.
Ø  Gunakanlah instruksi-instruksi
Ø  Selenggarakan pengawasan (supervisi) yang efektif.
(Dalimunthe, 2003)



Daftar Pustaka
Siswanto, H. B. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
Sule,E. T. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana
Zakiyuddin , Ais. 2013. Teori dan Praktik Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media
Wijayanto, Dian. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta : Garuda Pustaka Utama.
Dalimunthe, R. F. (2003). Keterkaitan Antar Penelitian Manajemen dengan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Manajemen. USU Digital Library. Faraz, N. J. (2004). Media Pembelajaran Manajemen. Universitas Negeri Yogyakarta. 

http://news.detik.com/berita/d-3326789/tak-ikuti-saran-lkpp-ini-permasalahan-proyek-e-ktp-yang-dideteksi-sejak-awal

Komentar

Postingan Populer